Hari ini saya dapat Share Artikel dari istri tentang "Perokok Selalu Tularkan Racun Kepada Anak". Saya rasa ini bagus untuk dibaca. Sumber artikel ini saya ambil dari https://www.hdindonesia.com/info-medis/perokok-selalu-tularkan-racun-kepada-anak berdasarkan informasi istri saya. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua.
Mari mulai dibaca seksama.
Meski sedang tidak merokok atau merokok di luar rumah tetap saja perokok menularkan racun pada anak. Sisa-sisa dari merokok di luar akan menempel dalam rambut, pakaian dan mulut yang bisa berpindah ke anak.
Orangtua perokok terkadang memiliki pemikiran bahwa anaknya akan aman dari asap rokok jika ia merokok di luar rumah. Ternyata pemikiran tersebut tidaklah benar. Karena tidak peduli di manapun seseorang merokok, bayi atau anaknya akan tetap terkena racun dari asap rokok. Racun-racun ini tidak menyehatkan untuk tubuhcdan anak-anak kecil sangat rentan terkena dampaknya.
Setiap kali seseorang merokok, maka partikulat beracun dari rokok akan masuk ke dalam rambut dan pakaian orang tersebut. Selain itu, seorang perokok akan tetap mengembuskan racun dari napasnya selama beberapa menit setelah mematikan rokok. Ketika seorang perokok melakukan kontak dengan bayi atau anaknya, walaupun ia tidak merokok, tetap saja bayi atau anaknya mendapatkan racun. Atau jika ibu yang merokok ersebut menyusui, maka racun akan ditransfer kepada bayinya melalui ASI.
Jonathan Winickoff, seorang dokter anak dari American Academy of Pediatrics Richmond Center dan Harvard Medical School menciptakan istilah ' thirdhand'. Ini untuk menggambarkan jenis kontaminasi asap tembakau atau partikulat rokok yang menetap di permukaan rumah dan melekat di sana meskipun asapnya sudah tidak terlihat.
"Anak-anak sangat berisiko terkena partikulat karena mereka merangkak dan bermain dengan cara menyentuh atau memasukkan barang apapun yang ditemui ke dalam mulutnya. Bahkan tingkat paparan melalui ingesti (oral) dua kali lipat dibanding orang dewasa," ujar Jonathan D Klein dari Richmond Center, seperti dikutip dari Babycenter.
Anak-anak rentan sebagai perokok pasif karena terpapar asap dari perokok. Peneliti mengungkapkan anak yang sering terpapar asap rokok berisiko terkena penyakit emfisema, yaitu kerusakan dinding alveolar paru-paru sehingga dapat mengurangi elastisitas dari paru-paru itu sendiri. Anak-anak yang secara rutin terpapar asap tembakau di rumah, kemungkinan lebih tinggi terkena masalah paru-paru saat dewasa nanti. Hal lain yang mengejutkan adalah paru-paru tersebut susah sekali untuk disembuhkan secara total jika anak-anak telah terpapar sejak kecil.
Saat ini asap rokok masuk dalam kategori zat karsinogenik golongan A, karena banyaknya penelitian yang menunjukkan bahaya dari asap rokok ini. Jadi jika ada anggota keluarga atau teman yang belum bisa berhenti merokok, maka tetapkanlah kebijakan-kebijakan ketat untuk melarangnya merokok terutama di tempat-tempat sang anak menghabiskan waktunya. Selain itu usahakan untuk tidak merokok jika ingin bertemu dengan bayi atau anak kecil.
HD Honeybee PollenS: Pelindung Buah Hati Anda dari Asap Rokok
Asap rokok merupakan salah satu dari sekian banyak sumber radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang bebas bereaksi dan merusak sel-sel yang sehat. Radikal bebas menyebabkan lebih dari 60 gangguan kesehatan. Radikal bebas dapat mengganggu kesehatan kita melalui berbagai cara. Cara yang paling umum berasal dari polusi yang sebagian besar kita ciptakan sendiri seperti: asap rokok, alkohol, asap kendaraan bermotor, polusi udara, infeksi bakteri, jamur, atau virus dan radiasi
Radikal bebas sangat mengganggu kesehatan jika tubuh kita kekurangan nutrisi yang kita butuhkan untuk melawan radikal bebas yang dikenal sebagai antioksidan. Antioksidan dapat berupa vitamin, mineral atau enzim dan terdapat dalam produk perlebahan.
Meskipun kita semua memiliki radikal bebas dalam tubuh, bukan berarti kita tidak dapat melakukan sesuatu untuk memperbaikinya. Ada cara untuk membantu mencegah radikal bebas yaitu dengan meningkatkan konsumsi antioksidan
Antioksidan membantu mencegah terjadinya oksidasi. Terdapat dalam buah-buahan, sayuran, dan produk perlebahan. Royale jelly memiliki khasiat anti–penuaan dan telah dibuktikan dapat memperpanjang usia ratu lebah 6 kali lebih lama daripada lebah pekerja. Antioksidan dalam royal jelly, bee propolis, bee pollen, dan madu
membantu menghambat radikal bebas dan memperlambat proses penuaan. Dapat juga membantu menghambat penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas dan membantu menjaga kesehatan.
Mari mulai dibaca seksama.
Meski sedang tidak merokok atau merokok di luar rumah tetap saja perokok menularkan racun pada anak. Sisa-sisa dari merokok di luar akan menempel dalam rambut, pakaian dan mulut yang bisa berpindah ke anak.
Orangtua perokok terkadang memiliki pemikiran bahwa anaknya akan aman dari asap rokok jika ia merokok di luar rumah. Ternyata pemikiran tersebut tidaklah benar. Karena tidak peduli di manapun seseorang merokok, bayi atau anaknya akan tetap terkena racun dari asap rokok. Racun-racun ini tidak menyehatkan untuk tubuhcdan anak-anak kecil sangat rentan terkena dampaknya.
Setiap kali seseorang merokok, maka partikulat beracun dari rokok akan masuk ke dalam rambut dan pakaian orang tersebut. Selain itu, seorang perokok akan tetap mengembuskan racun dari napasnya selama beberapa menit setelah mematikan rokok. Ketika seorang perokok melakukan kontak dengan bayi atau anaknya, walaupun ia tidak merokok, tetap saja bayi atau anaknya mendapatkan racun. Atau jika ibu yang merokok ersebut menyusui, maka racun akan ditransfer kepada bayinya melalui ASI.
Jonathan Winickoff, seorang dokter anak dari American Academy of Pediatrics Richmond Center dan Harvard Medical School menciptakan istilah ' thirdhand'. Ini untuk menggambarkan jenis kontaminasi asap tembakau atau partikulat rokok yang menetap di permukaan rumah dan melekat di sana meskipun asapnya sudah tidak terlihat.
"Anak-anak sangat berisiko terkena partikulat karena mereka merangkak dan bermain dengan cara menyentuh atau memasukkan barang apapun yang ditemui ke dalam mulutnya. Bahkan tingkat paparan melalui ingesti (oral) dua kali lipat dibanding orang dewasa," ujar Jonathan D Klein dari Richmond Center, seperti dikutip dari Babycenter.
Anak-anak rentan sebagai perokok pasif karena terpapar asap dari perokok. Peneliti mengungkapkan anak yang sering terpapar asap rokok berisiko terkena penyakit emfisema, yaitu kerusakan dinding alveolar paru-paru sehingga dapat mengurangi elastisitas dari paru-paru itu sendiri. Anak-anak yang secara rutin terpapar asap tembakau di rumah, kemungkinan lebih tinggi terkena masalah paru-paru saat dewasa nanti. Hal lain yang mengejutkan adalah paru-paru tersebut susah sekali untuk disembuhkan secara total jika anak-anak telah terpapar sejak kecil.
Saat ini asap rokok masuk dalam kategori zat karsinogenik golongan A, karena banyaknya penelitian yang menunjukkan bahaya dari asap rokok ini. Jadi jika ada anggota keluarga atau teman yang belum bisa berhenti merokok, maka tetapkanlah kebijakan-kebijakan ketat untuk melarangnya merokok terutama di tempat-tempat sang anak menghabiskan waktunya. Selain itu usahakan untuk tidak merokok jika ingin bertemu dengan bayi atau anak kecil.
HD Honeybee PollenS: Pelindung Buah Hati Anda dari Asap Rokok
Asap rokok merupakan salah satu dari sekian banyak sumber radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang bebas bereaksi dan merusak sel-sel yang sehat. Radikal bebas menyebabkan lebih dari 60 gangguan kesehatan. Radikal bebas dapat mengganggu kesehatan kita melalui berbagai cara. Cara yang paling umum berasal dari polusi yang sebagian besar kita ciptakan sendiri seperti: asap rokok, alkohol, asap kendaraan bermotor, polusi udara, infeksi bakteri, jamur, atau virus dan radiasi
Radikal bebas sangat mengganggu kesehatan jika tubuh kita kekurangan nutrisi yang kita butuhkan untuk melawan radikal bebas yang dikenal sebagai antioksidan. Antioksidan dapat berupa vitamin, mineral atau enzim dan terdapat dalam produk perlebahan.
Meskipun kita semua memiliki radikal bebas dalam tubuh, bukan berarti kita tidak dapat melakukan sesuatu untuk memperbaikinya. Ada cara untuk membantu mencegah radikal bebas yaitu dengan meningkatkan konsumsi antioksidan
Antioksidan membantu mencegah terjadinya oksidasi. Terdapat dalam buah-buahan, sayuran, dan produk perlebahan. Royale jelly memiliki khasiat anti–penuaan dan telah dibuktikan dapat memperpanjang usia ratu lebah 6 kali lebih lama daripada lebah pekerja. Antioksidan dalam royal jelly, bee propolis, bee pollen, dan madu
membantu menghambat radikal bebas dan memperlambat proses penuaan. Dapat juga membantu menghambat penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas dan membantu menjaga kesehatan.